Tembaga, dengan simbol kimia cu, merupakan unsur logam berwarna kemerahan.

Dikenal karena konduktivitas listrik dan panasnya yang sangat baik.

Sejak zaman dahulu, tembaga telah digunakan dalam berbagai aplikasi.

Mulai dari pembuatan peralatan hingga penggunaannya dalam seni.

Namun, aspek yang paling menarik dari tembaga adalah peranannya dalam kesehatan manusia.

Sebagai komponen penting dalam banyak enzim, tembaga berkontribusi pada fungsi tubuh yang sehat.

Termasuk pembentukan sel darah merah dan penyerapan zat besi.

Sejarah tembaga

tembaga

Sejarah penemuan dan penggunaan tembaga / copper dapat dilacak kembali ke beberapa ribu tahun yang lalu.

Membuatnya menjadi salah satu logam pertama yang digunakan oleh manusia.

Peradaban kuno seperti mesir, yunani, dan romawi telah mengenali nilai tembaga.

Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam praktik medis mereka.

Dalam konteks kesehatan, tembaga telah digunakan untuk mengobati berbagai kondisi.

Mulai dari infeksi luka hingga penyakit kulit.

Studi modern telah mengungkap lebih lanjut tentang manfaat tembaga dalam sistem imun dan sebagai antioksidan.

Pentingnya mineral ini dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita.

Manfaat dari tembaga

manfaat tembaga dalam kulit dan kolagen

Salah satu manfaat tembaga adalah dalam pembentukan kolagen dan elastin, dua protein yang esensial untuk kesehatan dan kekuatan jaringan ikat.

Kolagen, yang merupakan protein paling melimpah di dalam tubuh manusia.

Fungsinya penting untuk kekuatan dan struktur berbagai jaringan, termasuk kulit, tulang, dan pembuluh darah.

Elastin, sebagaimana namanya, memberikan elastisitas dan membantu jaringan untuk kembali ke bentuk semula setelah ditarik atau ditekan.

Copper berperan dalam proses pembentukan kedua protein ini.

Sehingga, membantu menjaga kekuatan, elastisitas, dan integritas struktur jaringan tubuh.

Di samping itu, tembaga juga memainkan peran kunci dalam fungsi sistem saraf dan sistem imun.

Dalam sistem saraf, tembaga terlibat dalam produksi neurotransmiter.

Merupakan zat kimia yang memungkinkan komunikasi antar sel saraf.

Ini penting untuk fungsi otak yang sehat dan dapat mempengaruhi mood, memori, dan kemampuan belajar.

Dalam sistem imun, tembaga membantu memerangi infeksi dan memperkuat pertahanan tubuh.

Selain itu, tembaga berperan dalam produksi energi di tingkat seluler.

Membantu mengurangi radikal bebas dengan fungsi antioksidannya.

Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang dapat merusak sel.

Oleh karena itu, tembaga tidak hanya penting untuk energi dan stamina, tetapi juga untuk melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif dan mempertahankan kesehatan jangka panjang.